Network Storage Server (iSCSI)

Assalamu’alaikum 😀

Kali ini saya ingin membahas materi tentang iSCSI, apa sih iSCSI itu? yang ingin tau bisa langsung  saja lihat konfigurasi saya di bawah ini…

Topologi

TOPOLOGI

Tabel Addressing

Tabel Address 2

Tujuan

  • Mengetahui Pengertian
  • Memahami Konsep Dasar dari iSCSI
  • Mengkonfigurasi iSCSI Target
  • Mengkonfigurasi iSCSI Initiator

Konsep Dasar

iSCSI merupakan kependekan dari internet small computer system Interface. iSCSI merupakan storage ( media penyimpanan) menggunakan internet protokol  sebagai penghubung antara storage dengan server (komputer), dengan kata lain iSCSI digunakan untuk menghubungkan hard disk beserta transfer data melalui jaringan internet maupun intranet. iSCSI biasanya digunakan pada SAN (Storage Area Network), tetapi untuk NAS (Network Attach Storage) terkini sudah mengimplementasikan iSCSI.  Konsep iSCSI berbeda dengan NFS dan samba dimana NFS dan samba menempelkan direktori suatu komputer ke direktori komputer yang lain. iSCSI secara gamblang adalah ditujukan untuk menempelkan storage (blok hard disk) pada suatu server (komputer) ke server lain, dan hard disk yang ditempel dibaca seolah-olah blok hard diskinternal pada suatu komputer (dapat diformat dan di-mount).

Konsep Dasar

  • Konfigurasi Server (Target)

Pertama install targetcli pada server

Screenshot_1

lalu  buat folder di /opt/

Screenshot_3

lalu masuk ke targetcli

Screenshot_2

buat data pada iSCSI dengan menggunakan option fileio backstrore dengan kapasitas 100M

Screenshot_4

selanjutnya buat IQN (Iscsi Qualifieed Name) dengan target name disk1 agar mendapatkan TPG (Target Portal Group)

Screenshot_5

kita buat secara manual listen port agar muncul menggunakan script di bawah ini

Screenshot_6

maka hasilnya akan seperti ini

Screenshot_7

Penjelasan:

  • acl (access control lists) = membatasi akses resources
  • luns (logical unit number) = mendefinisikan resources yang di export
  • Portals = mendefiniskan ip address yang digunakan untuk meremote resource dan selalu ada portnya

selanjutnya kita buat acl, cara membuatnya hampir sama dengan cara membuat IQN, dan tambahkan untuk nama client yang terkoneksi misalkita beri nama node1

Screenshot_8

kemudian kita buat luns, karena saya menggunakan Fileio Backstore jadi saya menggunakan Command seperti gambar di bawah ini

Screenshot_9

jika semua sudah kita buat maka kita cek apakah sudah terbuat atau belum

Screenshot_10

lalu save konfigurasi yang sudah kita  buat tadi

Screenshot_11

aktifkan firewall agar iSCSI dapat di akses oleh client

Screenshot_12

kemudian aktifkan dan enable target

Screenshot_13

  • Konfigurasi Client (Initiator)  Centos7

install iSCSI initiator pada client centos

Screenshot_1

kemudian edit initiatorname.iscsi, hapus script yang ada sebelumnya lalu ganti dengan script seperti gambar di bawah

Screenshot_2

setelah itu restart dan enable iscsid

Screenshot_3

sebelum kita melakukan join kita harus memastikan apakah iscsi server sudah bisa terbaca dari client

Screenshot_4

setelah itu lakukan join ke server target

Screenshot_5

cek apakah client sudah berhasil melakukan join ke server

Screenshot_6

cek kapasitas hardisk yang sudah kita joinkan

Screenshot_7

selanjutnya kita format filesystem untuk hardisk tersebut

Screenshot_8

kemudian mount disk tersebut ke system client

Screenshot_9

lalu coba buat satu file

Screenshot_10

untuk melepaskan mounting nisa menggunakan perintah seperti gambar di bawah ini

Screenshot_11

 

  • Konfigurasi iCSI Target menggunakan CHAP authentication

masuk ke targetcli lalu masuk ke acl yang tadi sudah kita buat

Screenshot_1

setelah itu kita buat auth userid dan password

Screenshot_2

setelah itu keluar dari acl dan masuk ke tpg lalu aktifkan iscsi authentication

Screenshot_3

dan jangan lupa untuk save hasil konfigurasi yang sudah kita buat

Screenshot_4

restart target

Screenshot_5

 

  • Konfigurasi Client (Initiator) menggunakan CHAP authentication

buka file iscsid.conf, kemudian edit file di bawah ini

Screenshot_1

ubah jadi seperti gambar yang di kotak merah, untuk username dan password isi dengan user dan password yang kita buat di server target

Screenshot_2

lalu restart iscsid

Screenshot_3

lakukan join ke server dan jika tidak ada error maka konfigurasi sudah berhasil

Screenshot_4

lalu coba mount kembali hardisk nya

Screenshot_5

lalu lihat lagi isinya apakah file yang tadi kita buat masih ada

Screenshot_6

Kesimpulan

Konsep iSCSI berbeda dengan NFS dan samba dimana NFS dan samba menempelkan direktori suatu komputer ke direktori komputer yang lain. iSCSI secara gamblang adalah ditujukan untuk menempelkan storage (blok hard disk) pada suatu server (komputer) ke server lain, dan hard disk yang ditempel dibaca seolah-olah blokhard disk internal pada suatu komputer ( dapat diformat dan di-mount)

Posted on 21 Oktober 2017, in Admin Server. Bookmark the permalink. 1 Komentar.

  1. nice info gan..sangan bermanfaat

    Suka

Tinggalkan komentar